“Sepatu yang berserakan itu bukan masalah kecil; itu peringatan dini bahwa chaos bisa menular ke seluruh rumah.”
– @tantantraveller, content creator travel, salah satu pembeli ONNAIS
Kalimat di atas mewakili ribuan perasaan khalayak ketika membuka pintu kosan atau apartemen dan disambut tumpukan sneakers, boots, sandal jepit—plus satu sandal yang entah pasangannya kemana. Di tengah kebingungan itu, ONNAIS Rak Sepatu Lemari Besi Tertutup 2–4 Pintu datang seperti deus ex machina. Tapi apakah produk ini benar-benar jalan ninjaku semua orang? Mari kita intip pengalaman 7 tipe penghuni rumah yang sudah mencoba.

1. Si First-Time Renter – “Pakai logika Lego aja, kok!”
Siapa: Imaslismawati, mahasiswi baru di Jakarta.
Masalah awal: Kontrakan 3×4 m, sepatu 4 pasang, lantai selalu basah karena AC bocor.
Tips ala Mawati
- Tonton 1× video TikTok 30 detik – ONNAIS kirim buku panduan bergambar, tapi Mawati lebih paham lewat video singkat buatannya sendiri.
- Urutan rak: bawah → atas – Supaya nggak bolak-balik naik-turun kursi.
- Pakai versi 2 pintu 70×50 cm – Pas di pojok kos, tetap muat tas gendong di rak paling atas.
Hasil: “1 jam jadi, lantai kos akhirnya bisa diinjak tanpa merangkak.”

2. Si Working Mom – “Pintu magnetnya penyelamat waktu pagiku”
Siapa: Nisa, ibu dua anak, WFO 3 hari seminggu.
Masalah awal: Anak suka buka-buka rak, sepatu berhamburan, pintu lama ketok-ketok keras.
Tips ala Nisa
- Pilih 4 pintu 136×80×15 cm – Boots suami ukuran 45 masuk dengan leluasa.
- Magnet lock = silent closing – Nggak membangunkan bayi tidur siang.
- Sticker label tiap pintu – “Sekolah”, “Main”, “Olahraga”. Anak SD langsung tahu mana punya siapa.
Hasil: “Waktu cari sepatu turun dari 10 menit jadi 30 detik. Drama pagi berkurang 90 %.”


3. Si Sneakerhead – “Lemari sekaligus display mini”
Siapa: Chen, kolektor sneakers 80 pasang.
Masalah awal: Butuh rak yang kuat tapi tetap estetik untuk IG feed.
Tips ala Chen
- Finishing powder coating – Matte look bikin warna sepatu pop di foto.
- Pasang LED strip 3000 K – Di setiap sisi pintu, jadi kaya sneaker store.
- Rotasi koleksi – Rak 4 pintu muat 20–24 pasang; koleksi langka di rak atas, daily di bawah.
Hasil: “Followers IG naik 2 kali lipat karena orang pada kira aku punya sneaker room.”

4. Si Budget Traveler – “1 lemari, 3 negara, 0 tambahan bagasi”
Siapa: Tantan, yang naik travel malam Jakarta–Jogja 17 jam.
Masalah awal: Butuh rak ringkas yang bisa dibawa pindah kontrakan tiap 6 bulan.
Tips ala Tantan
- Knock-down super ringkas – Semua baut muat di kotak sepatu bekas, bobot total < 15 kg.
- Tahan gores & anti karat – Sejak 2024 dipindah-pindah, belum ada karat meski pernah kebanjiran kamar.
- Jual kembali di marketplace – Harga second masih 70 % karena finishing tahan banting.
Hasil: “Pindahan ke Bandung, lemari ikut naik travel, biaya kirim cuma 45 ribu.”
5. Si Pet Owner – “Rak tertutup = sandal gak jadi mainan kucing”
Siapa: Sweetlycious, pemilik 3 kucing persia.
Masalah awal: Bulu kucing menempel di sepatu, sandal jadi korban cakar.
Tips ala Sweetlycious
- Pintu full tertutup – Debu dan bulu nggak masuk; bau kucing pun minimal.
- Pasang silica gel 50 g – Di tiap sudut rak, cegah jamur saat musim hujan.
- Rak bawah → alas kaki bekas – Supaya pas dibuka, kotoran pasir kucing nggak ikut keluar.
Hasil: “Kucing tetap senang main, sepatu tetap steril. Win-win!”
6. Si Office Manager – “Dari lobby jadi front office”
Siapa: Kevin, HR di start-up 40 karyawan.
Masalah awal: Sepatu karyawan berserakan di lobby, tamu unimpressed.
Tips ala Kevin
- Pilih warna putih 3 pintu 103×80 cm – Blend dengan dinding kantor minimalis.
- Nomor rak pegawai – Print label nama, tempel di tiap pintu pakai magnet.
- Cleaning service lap dalam seminggu sekali – Cukup buka pintu, vacuum sebentar.
Hasil: “Tamu datang bilang kantor kami ‘Instagram-able’. Nilai plus di survei kepuasan.”
7. Si Penjual Online – “Stok 50 pasang sepatu, tapi cuma pakai 1 lemari”
Siapa: Eula, reseller sneakers IG.
Masalah awal: Butuh rak yang kuat tapi tetap murah untuk stok barang.
Tips ala Eula
- Beban tiap rak 10–12 kg aman – Dipacking rapi, sepatu masih berdiri tegak.
- Finishing tahan goresan – Meski sering keluar-masuk, tampilan tetap baru untuk foto flatlay.
- Tambah kardus kecil di tiap rak – Jadi drawer buku bon & bubble wrap.
Hasil: “Omset naik 30 % karena barang cepat diambil—lemari rapi, pencarian sepatu 2× lebih cepat.”
Cheat-Sheet Cepat: Mana ONNAIS yang Pas untukmu?
| Tipe Penghuni | Ukuran Rekomendasi | Alasan |
|---|---|---|
| Kos kecil | 2 pintu 70×50 cm | Muat 8–10 pasang, nempel di pojok |
| Keluarga 4-5 | 4 pintu 136×80 cm | Boots, heels, sandal semua masuk |
| Kolektor | 4 pintu 136×80×15 cm | Tinggi 15 cm buat high-cut sneakers |
| Kantor | 3 pintu 103×80 cm | Bisa di-label nama karyawan |
| Pet owner | Semua ukuran tertutup | Pintu kedap bulu & bau |
Harga & Promo Real-Time (di-update 20 Agustus 2025)
- Shopee Mall (Official ONNAIS)
– 2 pintu 70×50 cm: Rp 379.000 (diskon 10 %)
– 4 pintu 136×80×15 cm: Rp 689.000 (gratis ongkir JABODETABEK) - Tokopedia (Leno Furniture)
– 3 pintu 103×65 cm: Rp 459.000 + cashback OVO 10 %
– 4 pintu 136×80 cm: Rp 649.000 (garansi 12 bulan) - Indomaret Offline (pilih cabang besar)
– 2 pintu 70×65 cm: Rp 399.000 (bisa pakai voucher belanja 25 ribu)
Kesimpulan – Lemari Kecil, Perubahan Besar
Tujuh cerita di atas membuktikan satu hal: ONNAIS bukan sekadar tempat sepatu, tapi life organizer berbentuk kotak. Mulai dari mahasiswi yang baru sadar pentingnya lantai kosan kering, sampai sneakerhead yang butuh feed Instagram aesthetic, semua menemukan formula mereka sendiri.
Jadi, sudah siap beralih dari “lari pagi cari sepatu” menjadi “buka pintu, ambil, jalan”?
Tulis di kolom komentar: kamu tipe penghuni yang mana, dan varian ONNAIS mana yang paling bikin kamu add to cart!
